MITOS PESUGIHAN DI GUNUNG KAWI
“ Mitos tentang gunung Kawi,
sampai saat ini masih terngiang di telinga banyak orang, Bahwa gunung Kawi bisa
membawa dan menghantarkanseseorang manjadi kaya raya apabila orang tersebut
melakukan perburuan harta ke Gunung Kawi “
Nama gunung Kawi sebenarnya adalah tempat obyek wisata
yang terletak di daerah kabupaten Malang, Jawa Timur, karena tempatnya yang
memiliki nuansa mistis yang tinggi itulah, banyak orang yang datang untuk melakukan
ritual Pesugihan, mendapatkan kekayaan dalam waktu yang sangat singkat.
Sejak dahulu kala memang kebanyakan orang menganggap
harta adalaha segala – galanya di dunia ini, bila orang tidak memiliki harat,
seolah – olah direndahkan oleh sesama golongan atau lingkungannya.
Maka dari itu, jalan pintas untuk mendapatkan hartalah
yang banyak dicari dan ditempuh oleh mereka, jalan untuk cepat mendapatkan
kekayaan adalah dengan melakukan Pesugihan yaitu mendapatkan kekayaan dengan
cara memujua atau menyembah setan atau mahkluk halus penghuni suatu tempat yang
diyakini bisa untuk menujudkan keinginannya tersebut.
Dan gunung Kawi merupakan salah satu tempat yang
diyakini oleh banyak orang pencari pesugihan, di gunung Kawi ini para peziarah
akan dipandu oleh juru kunci, dimana sang juru kunci hanya memberikan penjelasan
atau gambaran tentang cara melakukan ritual untuk bisa bertemu langsuung dengan
sang penguasa alam Ghaib di gunung Kawi.
Pelaku pencari
pesugihan disuruh masuk kemar tertentu seorang diri dengan membawa ubo rampe
atau sesajen diantaranya terdiri dari :
-
Bunga
atau Kembang
-
Kemenyan
-
Ayam
-
Minyak
wewangian
Setelah semua disiapkan pelaku duduk diam diri sambila
membaca doa, dan bila berhasil bertemu dengan penguasa Ghaib, maka mereka akan
melakukan perjanjian tertentu.
Dan usahanya akan berkembang dengan pesat, pelaku
pesugihan ini harus member sesajen dikamar pribadi untuk bertemu dengan sang
penguasa Ghaib setiap malam Jum’at Kliwon.
Apabila pelaku pesugihan ini telah meninggal dunia,
maka putus sudah perjanjiannya dengan penguasa Ghaib gunung Kawi, harta
kekayaannya yang telah diperoleh selama memuja penguasa Ghaib gunung Kawi
lambat laun akan habis dan kembali ke titik nol.
Kehidupan ekonomi anak cucunya akan sangat menderita
karena mereka akan mengalami kesulitan dalam mencari nafkah.