Pages

Subscribe:

Rabu, 21 September 2016

RITUAL SEKS PESUGIHAN KEMUKUS



RITUAL SEKS DI GUNUNG KEMUKUS

“ Pangeran Samudra berpesan, kalau suatu saat tempat ini dipenuhi peziarah, apapun keinginan peziarah itu akan terkabul bila mereka mau melakukan seperti apa yang dilakukannya bersama ibu tirinya…”

Pangeran Samudra merupakan putra bungsu dari Prabu Brawijaya V dari kerajaan Majapahit, karena pangeran Samudra dianggap berzina, melakukan perselingkuhan dengan ibut tirinya yang bernama Raden Ajeng Ontrowulan, dimana Raden Ajeng Ontrowulan adalah istri selir dari Prabu Brawijaya V, karena murkanya sang Prabu Brawijaya, maka keduanya di usir dari kerajaan Majapahit, mereka mengembara hingga akhirnya singgah di desa kemukus, disana mereka hidup dengan damai hingga akhirnya  sang Prabu Brawijaya menyuruh telik sandi atau mata-mata untuk mengawasi Pangeran Samudra dan Raden Ajeng Ontrowulan  itu, Telik sandi itu melaporkan pada Sang Prabu, dan sang Ptabu memerintah untuk membunuh mereka berdua, dan akhirnya, mereka berdua berhasil dibunuh oleh prajurit utusan sang Prabu Brawijaya, sebelum meninggal dunia, Pangeran Samudra berpesan : “  kalau suatu saat tempat ini dipenuhi peziarah, apapun keinginan peziarah itu akan terkabul bila mereka mau melakukan seperti apa yang dilakukannya bersama ibu tirinya…
 
Itulah sekilas mitos yang diyakini para peziarah hingga berkembanglah suatu ritual mencari pelarisan atau wahyu untuk memperoleh suatu jabatan yang diinginkannya.
Mereka harus melakukan ritual tertentu agar permohonan dapat terkabul, salah satunya ritual adalah dengan melakukan hubungan seks dengan sesame peziarah. Hal ini, maksudnya hubungan seks ini terus dilakukan selama mereka berikunjung ke tempat peziarahan Pangeran Samudra, bisa sampai berkali-kali, karena mereka pada umumnya datang ke tempat keramat makam Pangeran Samudra itu pada malam Jum’at Pon.
Adapun urutan ritual di gunung Kemukus sebagai berikut :
Diawali dengan mandi keramas oleh peziarah di sendang Ontrowulan, dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju makam Pangeran Samudra, disitu ada juru kunci yang akan memandu upacara atau ritual kulo nuwun atau meminta ijin pada ruh Pangeran Samudra, setelah ritual kulo nuwun selelsai baru dilakukan penyerahan ubo rampe atau sesajen yang terdiri dari : Kembang Setaman, Telur Ayam, dan Uang Sukarela. Peziarah bisa membawa ubo rampe sendiri dari rumah atau juga bisa menyerahkan semuanya pada Juru Kunci dengan mengganti biaya pembelian ubo rampe. Setelah ritual penyerahan ubo rampe selesai, maka peziarah akan diberi petunjuk oleh sang juru kunci, selanjutnya peziarah melakukan doa permohonan sendiri di samping makam Pangeran Samudra. Peziarah juga bisa mengadakan pengajian atau membaca Al’Quran di makam ini. Bagi peziarah yang ingin isitrahat dimakam ini juga bisa karena sudah disediakan tempat khusus bagi peziarah yang ingin menginap.
Setelah semua ritual yang ada dimakam Pangeran Samudra selesai dilakukan, maka peziarah keluar dari makam, dan disinilah ditempat sekitar makam Pangeran Samudra banyak berkumpul pengunjung, terutama para wanita yang siap menyediakan diri untuk menjadi pasangan perselingkuhan para peziarah pelaku ritual.
Inilah yang menjadi momentum yang dirasa menjadi peluang mencari uang oleh para PSK, sehingga tidah hayal lagi klo tempat pemakaman Pangeran Samudra dari hari ke hari makin ramai pengunjung, jumlah ribuan orang tiap malam Jum’at pon.
Pada waktu dulu ketika lokasi tempat makam Pangeran Samudra ini masih sepi pengunjung, maka ritual perselingkuhan sering dilakukan dibawah pohon dengan menggelar alas tikar seadanya, tapi sekarang setelah banykanya pengunjung, berdirilah banyak tempat penginapan dengan tariff kamar yang berbeda-beda.