Pages

Subscribe:

Kamis, 15 Desember 2016

Ir. JOKO WIDODO

Presiden Ketujuh, Ir. Joko Widodo (20014-Sekarang)


Ir. H. Joko Widodo yang lahir di Surakarta, 21 Juni 1961 lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi adalah pengusaha mebel dan Beliau merupakan Walikota Surakarta (Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Ketika itu, dia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Tahun 2012 ini, Beliau bersama dengan Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M.  menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dan selanjutnya menjadi Presiden Indonesia bersama wakilnya Jusuf Kalla.

Biodat Ir. Joko Widodo :


Nama Populer : Jokowi
Nama Lengkap : Ir. Joko Widodo
Lahir : Surakarta, 21 Juni 1961
Partai politik : PDI Perjuangan
Istri : Ny. Hj. Iriana Joko Widodo - lihat : Biodata Ny. Hj. Iriana Joko Widodo

Anak:
Gibran Rakabumi Raka - lihat : Biodata Gibran Rakabumi Raka Putra Sulung Joko Widodo
Kahiyang Ayu - lihat : Biodata Kahiyang Ayu Anak Perempuan Joko Widodo
Kaesang Pangerap - lihat : Biodata Kaesang Pangerap Putra Bungsu Joko Widodo
Agama : Islam - Hobby : Penikmat musik rock

Riwayat Pendidikan :
- SDN 111 Tirtoyoso Solo, SMPN 1 Solo, SMAN 6 Solo
- Almamater : Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
Pekerjaan : Pengusaha, Eksportir Mebel, Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden Indonesia ke-7

Jokowi kecil sempat merasakan pahitnya kehidupan saat rumahnya tergusur. Rumah petak sekaligus tempat usaha kayu ayahnya di daerah Cinderejo Lor, digusur dan dijadikan pusat jasa travel. Sang bunda menuturkan bahwa Jokowi kecil adalah sosok pendiam, namun pandai bergaul. Jokowi sebagai orang yang selalu mengalah untuk menghindari pertengkaran. Sikap tersebut diwarisi dari kedua orangtuanya yang selalu mengajarkan makna ikhlas dan bertanggung jawab.

Jokowi selalu berjalan kaki menuju sekolahnya, disaat temanya bersepeda ontel. Kala itu sekolah tidak terlalu jauh dari rumah dan cukup berjalan kaki. Bakti kepada orangtua ditunjukkan lewat sikap juga sejumlah prestasi. Saat menjadi Walikota Solo hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta, orang tidak pernah menyangka perjalanan hidup Joko kecil anak tukang kayu itu kini menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Setelah lulus SMA kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada lulus tahun 1985, dirinya merantau ke Aceh dan bekerja di salah satu BUMN. Ia kembali ke Solo dan bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan, CV. Roda Jati. Tahun 1998 dirinya memulai berbisnis sendiri bermodal dari pengalaman yang dimiliki. Dengan kerja keras, ketekunan dan keuletan, akhirnya Jokowi berhasil mengembangkan bisnisnya dan menjadi seorang eksportir mebel.

Pada tahun 2005 Jokowi memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Solo bersama partai politik PDI Perjuangan. Banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel dan taman ini bahkan hingga saat terpilih menjadi Walikota Solo. Selama kepemimpinannya, Solo banyak mengalami kemajuan oleh gebrakan progresif dilakukannya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.

Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi Organisasi Kota-kota Warisan Dunia pada bulan Oktober 2008. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran. Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008" *) 

SOESILO BAMBANG YUDOYONO

Presiden Keenam, Soesilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)

Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.

Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara, Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).

Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).

Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970, akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.

Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar 30 prajurit.

Berikut ini data lengkap tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Nama : Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono
Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949
Agama : Islam
Jabatan : Presiden Republik Indonesia ke-6
Istri : Kristiani Herawati, putri ketiga (Alm) Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo
Anak : Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono
Ayah : Letnan Satu (Peltu) R. Soekotji
Ibu : Siti Habibah
Pendidikan :
* Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
* American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
* Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
* Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
* On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
* Jungle Warfare School, Panama, 1983
* Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984
* Kursus Komando Batalyon, 1985
* Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
* Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
* Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS

Hj. MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

Presiden Indonesia Kelima, Megawati (2001-2004)


Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden RI yang ke-8 dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid. Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI pertama yang juga proklamator, Soekarno dan Fatmawati. 

Megawati, pada awalnya menikah dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.
Pada suatu tugas militer, tahun 1970, di kawasan Indonesia Timur, pilot Surendro bersama pesawat militernya hilang dalam tugas. Derita tiada tara, sementara anaknya masih kecil dan bayi. Namun, derita itu tidak berkepanjangan, tiga tahun kemudian Mega menikah dengan pria bernama Taufik Kiemas, asal Ogan Komiring Ulu, Palembang. Kehidupan keluarganya bertambah bahagia, dengan dikaruniai seorang putri Puan Maharani. Kehidupan masa kecil Megawati dilewatkan di Istana Negara. Sejak masa kanak-kanak, Megawati sudah lincah dan suka main bola bersama saudaranya Guntur. Sebagai anak gadis, Megawati mempunyai hobi menari dan sering ditunjukkan di hadapan tamu-tamu negara yang berkunjung ke Istana.

Wanita bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua Universitas, yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972). Kendati lahir dari keluarga politisi jempolan, Mbak Mega — panggilan akrab para pendukungnya — tidak terbilang piawai dalam dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang sebelah mata oleh teman dan lawan politiknya. Beliau bahkan dianggap sebagai pendatang baru dalam kancah politik, yakni baru pada tahun 1987. Saat itu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya sebagai salah seorang calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah, untuk mendongkrak suara.

Masuknya Megawati ke kancah politik, berarti beliau telah mengingkari kesepakatan keluarganya untuk tidak terjun ke dunia politik. Trauma politik keluarga itu ditabraknya. Megawati tampil menjadi primadona dalam kampanye PDI, walau tergolong tidak banyak bicara. Ternyata memang berhasil. Suara untuk PDI naik. Dan beliau pun terpilih menjadi anggota DPR/MPR. Pada tahun itu pula Megawati terpilih sebagai Ketua DPC PDI Jakarta Pusat.


Tetapi, kehadiran Mega di gedung DPR/MPR sepertinya tidak terasa. Tampaknya, Megawati tahu bahwa beliau masih di bawah tekanan. Selain memang sifatnya pendiam, belaiu pun memilih untuk tidak menonjol mengingat kondisi politik saat itu. Maka belaiu memilih lebih banyak melakukan lobi-lobi politik di luar gedung wakil rakyat tersebut. Lobi politiknya, yang silent operation, itu secara langsung atau tidak langsung, telah memunculkan terbitnya bintang Mega dalam dunia politik. Pada tahun 1993 dia terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI. Hal ini sangat mengagetkan pemerintah pada saat itu.

KH. ABDURRAHMAN WAHID

Presiden Indonesia Keempat, Abdurrahman Wahid (1999-2001)

Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara yang dilahirkan di Denanyar Jombang Jawa Timur pada tanggal 4 Agustus 1940. Secara genetik Gus Dur adalah keturunan “darah biru”. Ayahnya, K.H. Wahid Hasyim adalah putra K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU)-organisasi massa Islam terbesar di Indonesia-dan pendiri Pesantren Tebu Ireng Jombang. Ibundanya, Ny. Hj. Sholehah adalah putri pendiri Pesantren Denanyar Jombang, K.H. Bisri Syamsuri. Kakek dari pihak ibunya ini juga merupakan tokoh NU, yang menjadi Rais ‘Aam PBNU setelah K.H. Abdul Wahab Hasbullah. Dengan demikian, Gus Dur merupakan cucu dari dua ulama NU sekaligus, dan dua tokoh bangsa Indonesia.

Pada tahun 1949, ketika clash dengan pemerintahan Belanda telah berakhir, ayahnya diangkat sebagai Menteri Agama pertama, sehingga keluarga Wahid Hasyim pindah ke Jakarta. Dengan demikian suasana baru telah dimasukinya. Tamu-tamu, yang terdiri dari para tokoh-dengan berbagai bidang profesi-yang sebelumnya telah dijumpai di rumah kakeknya, terus berlanjut ketika ayahnya menjadi Menteri agama. Hal ini memberikan pengalaman tersendiri bagi seorang anak bernama Abdurrahman Wahid. Secara tidak langsung, Gus Dur juga mulai berkenalan dengan dunia politik yang didengar dari kolega ayahnya yang sering mangkal di rumahnya.

Sejak masa kanak-kanak, ibunya telah ditandai berbagai isyarat bahwa Gus Dur akan mengalami garis hidup yang berbeda dan memiliki kesadaran penuh akan tanggung jawab terhadap NU. Pada bulan April 1953, Gus Dur pergi bersama ayahnya mengendarai mobil ke daerah Jawa Barat untuk meresmikan madrasah baru. Di suatu tempat di sepanjang pegunungan antara Cimahi dan Bandung, mobilnya mengalami kecelakaan. Gus Dur bisa diselamatkan, akan tetapi ayahnya meninggal. Kematian ayahnya membawa pengaruh tersendiri dalam kehidupannya.

Dalam kesehariannya, Gus Dur mempunyai kegemaran membaca dan rajin memanfaatkan perpustakaan pribadi ayahnya. Selain itu ia juga aktif berkunjung keperpustakaan umum di Jakarta. Pada usia belasan tahun Gus Dur telah akrab dengan berbagai majalah, surat kabar, novel dan buku-buku yang agak serius. Karya-karya yang dibaca oleh Gus Dur tidak hanya cerita-cerita, utamanya cerita silat dan fiksi, akan tetapi wacana tentang filsafat dan dokumen-dokumen manca negara tidak luput dari perhatianya. Di samping membaca, tokoh satu ini senang pula bermain bola, catur dan musik. Dengan demikian, tidak heran jika Gus Dur pernah diminta untuk menjadi komentator sepak bola di televisi. Kegemaran lainnya, yang ikut juga melengkapi hobinya adalah menonton bioskop. Kegemarannya ini menimbulkan apresiasi yang mendalam dalam dunia film. Inilah sebabnya mengapa Gu Dur pada tahun 1986-1987 diangkat sebagai ketua juri Festival Film Indonesia.


Masa remaja Gus Dur sebagian besar dihabiskan di Yogyakarta dan Tegalrejo. Di dua tempat inilah pengembangan ilmu pengetahuan mulai meningkat. Masa berikutnya, Gus Dur tinggal di Jombang, di pesantren Tambak Beras, sampai kemudian melanjutkan studinya di Mesir. Sebelum berangkat ke Mesir, pamannya telah melamarkan seorang gadis untuknya, yaitu Sinta Nuriyah anak Haji Muh. Sakur. Perkimpoiannya dilaksanakan ketika ia berada di Mesir.

BJ HABIBIE

Presiden Indonesia Ketiga, Habibie (1998-1999)

Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf  Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.

Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.

Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.

Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.

Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :
* VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
* Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
* Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
* Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
* CN – 235
* N-250
* dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
• Helikopter BO-105.
• Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
• Beberapa proyek rudal dan satelit.

SOEHARTO

Presiden Kedua, Soeharto (1966-1998)

Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.
 Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.

Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.

Perkimpoian Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.

Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.

Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).

Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998.

Presiden RI Kedua HM Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari 2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.

Ir. SOEKARNO

Presiden Pertama, Ir. Soekarno (1945-1966)

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..

Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.

Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.

Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama

Kamis, 22 September 2016

PESUGIHAN BULUS JIMBUNG



PESUGIHAN BULUS JIMBUNG

“ Mereka yang memuja atau mencari pesugihan di Jimbung ini, seluruh tubuhnya kana mengalami penyakit aneh, sedikit demi sedikit kulit tubuhnya akan timbul warna belang-belang kayak Bulus..”

Nama Jimbung adalah nama sebuah dukuh di desa Jombor yang berada di Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Menurut cerita penduduk asli desa Jimbung, pada dahulu kala ada seorang pemuda pengembara yang memiliki kesaktian luar biasa, dia mampu merubah dirinya dalam bentuk binatang apapun termasuk menjadi seekor Bulus, yaitu binatang seperti kura-kura yang kulitnya berwarna belang-belang/poleng, karena kesaktiannya itu maka pemuda ini dikenal dengan nama Joko Poleng, dia adalah satu  orang / murid yang disayangi Nyi Roro Kidul Ratu Pantai Selatan, di dalam pengembaraanya itu  dia dihadang gerombolan perampok, tapi perampok itu berhasil dikalahkan, dan Joko Poleng akhirnya memutuskan untuk menetap di dukuh Jimbung, karena di dukuh itu tidak ada sumur untuk mandi, maka Joko Poleng membuat sebuah Sendang untuk mandi, maka sendang itu dinamai Sendang Jimbung, karena kesaktiannya itu maka pada jaman kerajaan Mataram, Joko Poleng menjadi Prajurit andalan dalam menumpas setiap pemberontakan di kerajaan Mataram, setiap ada gejolak di kerajaan Mataram , Joko Poleng selalu dipanggil untuk mengatasinya.
Ada kebiasaan aneh yang selalu dilakukan oleh Joko Poleng yaitu setiap malam Jum’at Kliwon dia selalu mandi nerendam di sendang Jimbung, dan setiap berendam di sendang Joko Poleng selalu merubah dirinya menjadi seekor Bulus.

Suatu ketika, dikala Joko poleng sedang berendam, ada seorang penduduk yang melihatnya, dan oleh penduduk itu dilihat Nampak Joko Poleng berubah kulitnya menjadi belang-belang kaya Bulus. Semenjak kejadian itu, Joko Poleng tidak Nampak lagi, entah pergi atau meninggal dunia, kaya lenyap ditelan Bumi,
Dari hari ke hari kitos tentang Joko Polengpun semakin melegenda, terkenal samapi ke luar pulau Jawa, bagi para pencari pesugihan yaitu mendapatkan kekayaan dengan bantuan penguasa alam Ghaib, maka sendang Jimbung menjadi alternative yang utama, hal ini terbukti dari bekas sesajen yang selalu ada di sendang Jimbung ini.

Adapun sesajen yang harus disediakan diantaranya : segelas air putih yang berisi Kembang setaman, rokok Klobot, Kemenyan, dan Tanah halaman rumah si pencari pesugihan yang telah dibungkus kedalam kain kafan putih. Semua sesajen itu harus diletakan dibawah pohon dekat sendang, selanjutnya pelaku diwajibkan untuk berendam di sendang semalaman di malam Jum’at kliwon.
Dan apabila keinginannya terkabul, maka pelaku juga diwajibkan untuk tasyakuran di sendang itu setiap malam Jum’at kliwon dibula Suro.
Selain harus melakukan Tasyakuran di sendang setiap malam Jum’at Kliwon, pelaku juga diwajibkan untuk tidak melanggar pantangan yaitu tidak boleh membunuh seekor Bulus, baik disengaja maupun tidak disengaja, apabila sampai pantangan itu dilanggar, maka pelaku akan menerima akibatnya sebagai hukuman atas kelalaiannya itu, pelaku akan menerima kutukan atau suatu penyakit kulit, dimana kulit di tubuhnya sedikit demi sedikit akan muncul bercak-bercak berwarna Poleng atau belang kaya Bulus hingga seluruh tubuhnya terpenuhi bercaka-bercak itu, danakhirnya pelaku akan meninggal dengan keadaaan tubuh penuh bercak berwarna poleng kaya Bulus.

Rabu, 21 September 2016

PESUGIHAN DI GUNUNG KAWI

MITOS PESUGIHAN DI GUNUNG KAWI


“ Mitos tentang gunung Kawi, sampai saat ini masih terngiang di telinga banyak orang, Bahwa gunung Kawi bisa membawa dan menghantarkanseseorang manjadi kaya raya apabila orang tersebut melakukan perburuan harta ke Gunung Kawi “

Nama gunung Kawi sebenarnya adalah tempat obyek wisata yang terletak di daerah kabupaten Malang, Jawa Timur, karena tempatnya yang memiliki nuansa mistis yang tinggi itulah, banyak orang yang datang untuk melakukan ritual Pesugihan, mendapatkan kekayaan dalam waktu yang sangat singkat.
Sejak dahulu kala memang kebanyakan orang menganggap harta adalaha segala – galanya di dunia ini, bila orang tidak memiliki harat, seolah – olah direndahkan oleh sesama golongan atau lingkungannya.
Maka dari itu, jalan pintas untuk mendapatkan hartalah yang banyak dicari dan ditempuh oleh mereka, jalan untuk cepat mendapatkan kekayaan adalah dengan melakukan Pesugihan yaitu mendapatkan kekayaan dengan cara memujua atau menyembah setan atau mahkluk halus penghuni suatu tempat yang diyakini bisa untuk menujudkan keinginannya tersebut.
Dan gunung Kawi merupakan salah satu tempat yang diyakini oleh banyak orang pencari pesugihan, di gunung Kawi ini para peziarah akan dipandu oleh juru kunci, dimana sang juru kunci hanya memberikan penjelasan atau gambaran tentang cara melakukan ritual untuk bisa bertemu langsuung dengan sang penguasa alam Ghaib di gunung Kawi.
Pelaku pencari pesugihan disuruh masuk kemar tertentu seorang diri dengan membawa ubo rampe atau sesajen diantaranya terdiri dari :
-          Bunga atau Kembang
-          Kemenyan
-          Ayam
-          Minyak wewangian
Setelah semua disiapkan pelaku duduk diam diri sambila membaca doa, dan bila berhasil bertemu dengan penguasa Ghaib, maka mereka akan melakukan perjanjian tertentu.
Dan usahanya akan berkembang dengan pesat, pelaku pesugihan ini harus member sesajen dikamar pribadi untuk bertemu dengan sang penguasa Ghaib setiap malam Jum’at Kliwon.
Apabila pelaku pesugihan ini telah meninggal dunia, maka putus sudah perjanjiannya dengan penguasa Ghaib gunung Kawi, harta kekayaannya yang telah diperoleh selama memuja penguasa Ghaib gunung Kawi lambat laun akan habis dan kembali ke titik nol.
Kehidupan ekonomi anak cucunya akan sangat menderita karena mereka akan mengalami kesulitan dalam mencari nafkah.

RITUAL SEKS PESUGIHAN KEMUKUS



RITUAL SEKS DI GUNUNG KEMUKUS

“ Pangeran Samudra berpesan, kalau suatu saat tempat ini dipenuhi peziarah, apapun keinginan peziarah itu akan terkabul bila mereka mau melakukan seperti apa yang dilakukannya bersama ibu tirinya…”

Pangeran Samudra merupakan putra bungsu dari Prabu Brawijaya V dari kerajaan Majapahit, karena pangeran Samudra dianggap berzina, melakukan perselingkuhan dengan ibut tirinya yang bernama Raden Ajeng Ontrowulan, dimana Raden Ajeng Ontrowulan adalah istri selir dari Prabu Brawijaya V, karena murkanya sang Prabu Brawijaya, maka keduanya di usir dari kerajaan Majapahit, mereka mengembara hingga akhirnya singgah di desa kemukus, disana mereka hidup dengan damai hingga akhirnya  sang Prabu Brawijaya menyuruh telik sandi atau mata-mata untuk mengawasi Pangeran Samudra dan Raden Ajeng Ontrowulan  itu, Telik sandi itu melaporkan pada Sang Prabu, dan sang Ptabu memerintah untuk membunuh mereka berdua, dan akhirnya, mereka berdua berhasil dibunuh oleh prajurit utusan sang Prabu Brawijaya, sebelum meninggal dunia, Pangeran Samudra berpesan : “  kalau suatu saat tempat ini dipenuhi peziarah, apapun keinginan peziarah itu akan terkabul bila mereka mau melakukan seperti apa yang dilakukannya bersama ibu tirinya…
 
Itulah sekilas mitos yang diyakini para peziarah hingga berkembanglah suatu ritual mencari pelarisan atau wahyu untuk memperoleh suatu jabatan yang diinginkannya.
Mereka harus melakukan ritual tertentu agar permohonan dapat terkabul, salah satunya ritual adalah dengan melakukan hubungan seks dengan sesame peziarah. Hal ini, maksudnya hubungan seks ini terus dilakukan selama mereka berikunjung ke tempat peziarahan Pangeran Samudra, bisa sampai berkali-kali, karena mereka pada umumnya datang ke tempat keramat makam Pangeran Samudra itu pada malam Jum’at Pon.
Adapun urutan ritual di gunung Kemukus sebagai berikut :
Diawali dengan mandi keramas oleh peziarah di sendang Ontrowulan, dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju makam Pangeran Samudra, disitu ada juru kunci yang akan memandu upacara atau ritual kulo nuwun atau meminta ijin pada ruh Pangeran Samudra, setelah ritual kulo nuwun selelsai baru dilakukan penyerahan ubo rampe atau sesajen yang terdiri dari : Kembang Setaman, Telur Ayam, dan Uang Sukarela. Peziarah bisa membawa ubo rampe sendiri dari rumah atau juga bisa menyerahkan semuanya pada Juru Kunci dengan mengganti biaya pembelian ubo rampe. Setelah ritual penyerahan ubo rampe selesai, maka peziarah akan diberi petunjuk oleh sang juru kunci, selanjutnya peziarah melakukan doa permohonan sendiri di samping makam Pangeran Samudra. Peziarah juga bisa mengadakan pengajian atau membaca Al’Quran di makam ini. Bagi peziarah yang ingin isitrahat dimakam ini juga bisa karena sudah disediakan tempat khusus bagi peziarah yang ingin menginap.
Setelah semua ritual yang ada dimakam Pangeran Samudra selesai dilakukan, maka peziarah keluar dari makam, dan disinilah ditempat sekitar makam Pangeran Samudra banyak berkumpul pengunjung, terutama para wanita yang siap menyediakan diri untuk menjadi pasangan perselingkuhan para peziarah pelaku ritual.
Inilah yang menjadi momentum yang dirasa menjadi peluang mencari uang oleh para PSK, sehingga tidah hayal lagi klo tempat pemakaman Pangeran Samudra dari hari ke hari makin ramai pengunjung, jumlah ribuan orang tiap malam Jum’at pon.
Pada waktu dulu ketika lokasi tempat makam Pangeran Samudra ini masih sepi pengunjung, maka ritual perselingkuhan sering dilakukan dibawah pohon dengan menggelar alas tikar seadanya, tapi sekarang setelah banykanya pengunjung, berdirilah banyak tempat penginapan dengan tariff kamar yang berbeda-beda.